Exploration of Javanese Traditional Birth Ceremonies: Perspectives on Form, Meaning, and Function

Authors

  • Desi Wulandari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Kediri, Indonesia Author https://orcid.org/0009-0005-3097-8434
  • Endang Waryanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Kediri, Indonesia Author https://orcid.org/0009-0008-6057-4635
  • Moch. Muarifin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Kediri, Indonesia Author https://orcid.org/0009-0005-8096-1833
  • Nasir Ahmad Zargar Department of Economics, Faculty of Economics and Business, University of Kashmir, Kashmir, India Author https://orcid.org/0000-0003-1506-9038

Keywords:

Birth Ceremonies, Javanese Society, Tingkeban Ceremony

Abstract

In Javanese society, various symbolic actions such as wedding ceremonies, matchmaking, and mutual cooperation can be seen. The stages in this research include the preparation stage, implementation stage, and reporting stage, while the data sources in this research are in the form of words or actions of people who are interviewed or observed. The primary data source is notes from interviews and observations with sources. The offerings in implementing the series of baby birth procedures show that Javanese society hopes for the child's safety. Thus, it can be said that the meaning and function of the implementation of the tingkeban ceremony are: (1) to inherit the ancestral tradition so as not to be plagued by misfortune, and (2) to maintain balance, harmony, happiness, and safety life, which is a condition of peace without disturbance from other creatures or the surrounding environment. Essentially, this tradition asks for safety from God so that the child born is healthy and safe and always receives abundant sustenance.

References

Aswiyati, I. (2015). Makna dan Jalannya Upacara “Puputan” dan “Selapanan” dalam Adat Upacara Tradisional Kelahiran Bayi Bagi Masyarakat Jawa. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, VIII(16), 1–10. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/10762

Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia (Ilmu gosip, dongeng dan lain-lain. Grafiti Press. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=639493

Dwi, O., & Setyawan, B. W. (2024). Studi Komparasi Makna Filosofi Nasi Berkat dalam Hari Kelahiran Dan Hari Kematian di Desa Selopuro Kabupaten Blitar. DIWANGKARA: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya Jawa, 3(2), 77–81. https://doi.org/10.60155/dwk.v3i2.369

Endraswara, S. (2013). Folklor Nusantara Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Ombak. https://staffnew.uny.ac.id/upload/131872518/penelitian/folklor-nusantaradamicetak.pdf

Fauziah, H. A., Al Liina, A. S., & Nurmiyati, N. (2017). Studi etnobotani tumbuhan upacara ritual adat kelahiran di Desa Banmati, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. BIOSFER: Jurnal Biologi Dan Pendidikan Biologi, 2(2), 24–28. https://doi.org/10.23969/biosfer.v2i2.657

Fransiska, T. M. H. (2017). Analisis Perkembangan Upacara Kelahiran di Jepang Dewasa Ini [Universitas Darma Persada]. http://repository.unsada.ac.id/id/eprint/421

Herusatoto, B. (2000). Simbolisme dalam Budaya Jawa. In Hanindita. PT Hanindita. https://perpustakaanbalaibahasadiy.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=14066&keywords=

Kankam, P. K. (2020). Approaches in Information Research. New Review of Academic Librarianship, 26(1), 165–183. https://doi.org/10.1080/13614533.2019.1632216

Kusumawati, D. N. H. (2011). Mitos dalam Upacara Kelahiran Bayi pada Masyarakat Jawa Desa Sukorejo Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar [Universitas Terbuka]. http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87315

Marganingsih, F. F. (2009). Tradisi Selapanan dalam Upacara Kelahiran pada Masyarakat Dusun Dabag Desa Condong Catur, Kecamatan Depok Kabupaten Sleman [UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta]. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2231/

Miksza, P., Shaw, J. T., Kapalka Richerme, L., Hash, P. M., Hodges, D. A., & Cassidy Parker, E. (2023). Quantitative Descriptive and Correlational Research. In P. Miksza, J. T. Shaw, L. Kapalka Richerme, P. M. Hash, & D. A. Hodges (Eds.), Music Education Research: An Introduction (p. 0). Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/oso/9780197639757.003.0012

Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1133305#

Nurmalinda, N. (2022). Symbolic Interactionism in Ceremonies of Ritual Medicine in Malay Society in Riau Province. Journal of Urban Society’s Arts, 8(2), 98–110. https://doi.org/10.24821/jousa.v8i2.5719

Purwaningsih, R., Putri, R. E. D., Triasroza, A. N., & Darmadi, D. (2022). Budaya Brokohan Kelahiran Bayi Di Desa Jatirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 5(2), 196–202. https://doi.org/10.31004/jrpp.v5i2.10206

Ratna, N. K. (2011). Antropologi sastra: Peranan unsur-unsur kebudayaan dalam proses kreatif. Pustaka Pelajar. https://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=64053

Risdianawati, L. F., & Hanif, M. (2015). Sikap Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Upacara Kelahiran Adat Jawa Tahun 2009-2014 (Studi Di Desa Bringin Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo). Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 5(01), 30–66. https://doi.org/10.25273/ajsp.v5i01.895

Saddhono, K., & Erwinsyah, H. (2018). Folklore As Local Wisdom for Teaching Materialsin Bipa Program (Indonesian for Foreign Speakers). International Conference on Social and Political Issues (ICSPI 2016), 3(10), 444–454. https://doi.org/10.18502/kss.v3i10.2926

Safitri, A. (2015). Nilai-nilai komunikasi islam pada upacara adat menyambut kelahiran bayi (kajian etnografi komunikasi pada masyarakat Jawa Desa Trans PIR Sosa Unit II) [IAIN Padangsidimpuan]. https://etd.uinsyahada.ac.id/4406/

Saleh, N. A. (2017). Dinamika Peran Sando Meanaq dalam Upacara Kelahiran Bayi pada Masyarakat Mandar. Walasuji: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 8(2), 336–350. https://doi.org/10.36869/wjsb.v8i2.125

Santi, N. (2023). Makna Simbolik Tradisi Nirag Pada Prosesi Syukuran Kelahiran Bayi Di Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang Banten [UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten]. http://repository.uinbanten.ac.id/13553/1/S_SPI_171350019_Cover.pdf

Sebastian, T. (2014). Perancangan Komunikasi Visual Buku Pengetahuan Prosesi Adat Jawa Pasca Kelahiran Bayi [Prodi Desain Komunikasi Visual Unika Soegijapranata]. http://repository.unika.ac.id/1147/

Semi, M. A. (1993). Metode penelitian sastra. CV Angkasa. https://ebooks.gramedia.com/id/buku/metode-penelitian-sastra

Setiyawati, R. (2014). Peranan Dukun Bayi dalam Perspektif Masyarakat Jawa Terhadap Proses Persalinan di Dusun Noloprayan Desa Jatirejo Kabupaten Semarang Jawa Tengah (Melalui Pendekatan Teori Solidaritas Mekanik dan Organik Emile Durkheim) [FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25317

Sudiada, I. P. A. (2021). Pelaksanaan Manusa Yadnya dalam Upacara Melasti pada Bayi Kembar di Desa Pakraman Banyuseri, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu, 4(1), 37–45. https://doi.org/10.36663/wspah.v4i1.209

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In CV Alfabeta. Alfabeta. https://elibrary.stikesghsby.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1879&keywords=

Suhartati, I., & Indrojarwo, B. T. (2016). Perancangan Buku Panduan Visual Upacara Adat Jawa Menyambut Kelahiran Bayi Hingga Usia 1 Tahun. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 5(2). https://doi.org/10.12962/j23373520.v5i2.19204

Sutara, P. K. (2021). Jenis Tumbuhan yang digunakan pada Upacara Kelahiran Bayi sampai Mecolongan (42 hari) pada Masyarakat Hindu di Gianyar. In Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Udayana–Bali. https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/28ccda73652b141cd18f4409e3df1081.pdf

Widyaningrum, L., & Tantoro, S. (2017). Tradisi Adat Jawa dalam Menyambut Kelahiran Bayi (Studi Tentang Pelaksanaan Tradisi Jagongan Pada Sepasaran Bayi) di Desa Harapan Harapan Jaya Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(2). https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/15430

Wiles, E. (2020). Three branches of literary anthropology: Sources, styles, subject matter. Ethnography, 21(2), 280–295. https://doi.org/10.1177/1466138118762958

Yani, F. A. (2023). Tradisi Terkait Upacara Kehamilan dan Kelahiran pada Suku Jawa di Desa Rintis. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 2(2), 233–238. https://doi.org/10.37676/mude.v2i2.3805

Yu, H.-C. (2014). A Cross-Cultural Analysis of Symbolic Meanings of Color. Chang Gung Journal of Humanities and Social Sciences, 7(1), 1. http://www.china.org.cn/e-groups/shaoshu/shao-2-naxi.htm.

Yuniartin, T. (2023). Agama dan budaya: Studi tentang tradisi upacara kelahiran bayi di Tatar Sunda [UIN Sunan Gunung Djati Bandung]. https://digilib.uinsgd.ac.id/69306/

Downloads

Published

2024-05-29

Issue

Section

Articles

How to Cite

Exploration of Javanese Traditional Birth Ceremonies: Perspectives on Form, Meaning, and Function. (2024). ASA Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(1), 16-26. https://ojs.srikandikreatif.my.id/index.php/asa/article/view/6